Brighton Berbalik Unggul, Manchester City Digoyang di Amex Stadium
“Brighton comeback skor 2-1 atas Manchester City: Haaland awal, Milner penalti, Gruda penentu. City tengah diuji musim ini.”
Mengapa Brighton Bisa Menaklukkan City?
Hey, teman-teman! Siapa yang menyangka, ya—Brighton berhasil menang 2-1 atas Manchester City! Sebuah hasil yang bikin heboh jagat Premier League. Yuk, kita ulik bareng-bareng bagaimana skenario kemenangan ini bisa terjadi!
1. Haaland Bukukan Momentum di Awal
Di menit 34, Erling Haaland cetak gol dalam penampilan ke-100-nya di Premier League—jadi sejarah baru dengan torehan 88 gol dari 100 laga. Gol ini sempat membuat City menguasai permainan dengan nyaman setengah jam pertama.
2. Milner, The Veteran yang Membalikkan Arah Lewat Penalti
Setelah Matheus Nunes melakukan handball, Brighton dapat penalti. James Milner, pemain senior berusia 39 tahun, tenang banget ngegek gol penyeimbang! Dia jadi pencetak gol tertua kedua di sejarah Premier League.
3. Gruda, Pahlawan di Menit Akhir
Dan baru di menit 89, Brighten benar-benar “nendang”—Brajan Gruda, pemain muda, lolos dari tekanan dan jaga cool banget saat melibas kiper City, James Trafford. Gol kemenangan itu bikin fans Brighton meledak bahagia.
Analisis Taktis: Apa yang Salah dengan City?
1. Momentum Berubah karena Subtitusi Brighton
Pelatih Brighton, Fabian Hürzeler, membuat empat pergantian sekaligus di paruh kedua. Langsung terasa dampaknya: kontrol pertandingan beralih ke Brighton, dan City mulai kehilangan ritme.
2. Pertahanan City Rapuh Dihajar Tekanan
Pertahanan Manchester City dibilang punya celah besar—Khusanov dan Stones kurang konsisten, sedangkan Nunes bikin penalti bodoh, dan Aït-Nouri kalah duel. Strategi City langsung buyar saat gempuran Brighton dimulai.
3. Guardiola Keluarkan Kritiknya
Pep mengaku timnya “lupa cara bermain”—terutama setelah kebobolan. Komposisi baru di tengah lapangan juga masih butuh adaptasi, dan pemain senior mesti lebih memimpin.
Apa Artinya Hasil Ini untuk City di Awal Musim?
-
Awal Musim yang Mengecewakan
City sudah kalah dua laga beruntun—sebuah tanda tanya besar tentang stabilitas mereka di awal musim. -
Sinyal Bahaya untuk Juara Bertahan
Ekspektasi tinggi terganjal performa yang belum konsisten—muncul keraguan soal mentalitas. Banyak pihak bilang tim ini mulai kehilangan aura juara. -
Taktik Brighton Terlihat Matang
Brighton menang bukan karena keberuntungan semata, tapi strategi jitu dan efektivitas pemain pelapis yang luar biasa. That’s smart coaching!
Poin-Poin Inti dalam Pertandingan
Berikut rangkuman cepat, biar makin jelas:
-
Gol Haaland di awal paruh pertama bikin City unggul dan percaya diri.
-
Handball Nunes, Brighton dapat penalti—Milner yang sudah berumur berhasil samakan skor.
-
Substitusi Brighton bikin pertandingan berubah total.
-
Dominasi akhir diwarnai Gruda bawa kemenangan di menit 89.
-
City goyah: taktik long balls, pertahanan gampang ditembus, tekanan mental terlihat jelas.
Ajakan Buat Kamu, Para Pembaca
Kalau kamu jadi suporter City, gimana tanggapanmu nih? Apakah ini tanda bahwa musim ini bakal berat, atau cuma badai kecil sebelum badai besar? Diskusi yuk—tulis komentar soal peran pemain baru, taktik Pep, atau harapanmu untuk laga-laga selanjutnya!
Manchester City unggul dulu lewat gol Haaland, tapi Brighton berhasil membalikkan keadaan berkat penalti Milner dan gol penentu Gruda. Kekalahan ini menjadi alarm bahwa dominasi City kini sedang dipertanyakan: transfer yang belum sepenuhnya menyatu, taktik lawan yang berkembang, dan tekanan mental yang sudah mulai terasa. Pertanyaannya sekarang: bisakah City bangkit kembali setelah jeda internasional ini?